TJ. MORAWA, KABAR24JAM- Sudah tak dikasih gaji dan makan 3 Buruh Harian Lepas (BHL) malah dianiaya oleh majikan. Mereka dipukuli dengan kondisi tangan diikat sambil dibawa raon pake mobil.
Naas yang dialami ketiga BHL PT Trigada Agung terjadi pada Jumat (28/9/2022). Ketiganya, yakni Safii Nasution, Rusdi Siregar dan Pak Boy. Kasus ini sudah ditangani Polres Deliserdang.
Manurut Syafi’i, peristiwa itu bermula ketika mereka ketahuan menjual solar karena tidak digaji selama dua minggu lebih.
“Kami nekat menjual solar pabrik seharga Rp 213 ribu agar bisa makan. Kami tak dikasih makan, tak dikasih keluar. Memang kami mengakui kesalahan kami mencuri solar karena kami lapar dan buat biaya hidup keluarga,” terang Syafii pada awak media setelah berhasil kabur dari perusahaan.
“Kami sebetulnya ada 5 orang yang berontak, tapi cuma kami bertiga yang dianiaya. Tangan kami diikat pakai tali plastik dalam satu ikatan, dimasukan ke mobil Hyundai Silver kemudian dibawa raon sampai ke pintu masuk tol Tanjung Morawa. Di dalam mobil kami dipukul pakai kayu dan ditunjang badan kami,” jelas Safii.
Sejak kejadian itu pemilik usaha meminta pengawas mengunci pintu pabrik yang berlokasi di Gang Bahgimun Dusun V Desa Telaga Sari Kecamatan Tanjung Morawa.
“Sejak itulah pabrik dikunci, padahal tak pernah dikunci karena pabrik berproduksi selama 24 jam,” beber Syafii yang berhasil kabur dari perusahaan sekitar jam 16.00 wib.
Begitu keluar dari pabrik, di Jalan Besar Tanjung Morawa Safii langsung ditolong oleh warga bernama Agung yang kemudian membawanya melaporkan kejadian tersebut ke Polres Deliserdang.
“Aku liat dia ketakutan dipinggir jalan pas mau magrib, dia minta ditelponkan keluarganya untuk segera datang. Aku telponlah tantenya yang kemudian datang. Dan malam itu langsung buat laporan kami ke Polres Deliserdang,” ujar Agung yang belakangan diketahui Ketua DPD CBI Deliserdang.( Torus)