Medan  

Panitia Peringatan 118 Tahun Gugurnya Pahlawan Nasional Raja Sisingamangaraja XII Gelar Seminari “30 Tahun Perlawanan Raja Sisingamangaraja XII, Ada Genosida di Tanah Batak”

Medan (kabar24jam.com) – Ketua Umum Peringatan 118 Tahun Gugurnya Pahlawan Nasional Raja Sisingamangaraja XII Daniel TF Sinambela SH mengungkapkan adanya masukan dari sejumlah kalangan yang mengusulkan perlunya dilakukan simposium atau seminar bertema “Adakah Genosida di Tanah Batak sepanjang 30 Tahun perlawanan Raja Sisingamangaraja XII?”

“Ini sebuah tema yang up date dan perlu diseminarkan. Seberapa banyak kah korban jiwa sepanjang 30 tahun perlawanan Raja Sisingamangaraja? Apakah ada genosida di situ?” tanya Daniel TF Sinambela saat memimpin Rapat Panitia Peringatan 118 Tahun Gugurnya Pahlawan Nasional Raja Sisingamangaraja XII, Senin (21/4) di Kantor Sekretariat Angkatan Muda Sisingamangaraja Jl Sei Serayu Medan.

Menurut Daniel, pertanyaan ini harus serius ditanggapi oleh seluruh anak bangsa mengingat hal ini berkaitan dengan pelurusan sejarah dari perlawanan Pahlawan Nasional Raja Sisingamangaraja XII melawan penjajah Belanda. Berkaitan dengan itulah, kata Daniel Sinambela, seminar atau simposium harus melibatkan akademisi dan sejarawan. Bahkan bila perlu mengikutsertakan Komnas HAM.

Ia selaku Ketua Umum Panitia menegaskan sangat konsen menindaklanjuti dugaan apakah terjadi genosida di Tanah Batak di masa peperangan melawan Belanda melalui seminar.  “Bila diperlukan kita siap mendatangkan ahli sejarah dari Universitas Leiden Belanda. Seminar ini kita harapkan bisa mengungkap ada tidaknya genosida itu,” tegas Daniel.

Jika dari hasil seminar ditemukan adanya indikasi ke arah terjadinya genosida tentu kata Daniel bisa ditindaklanjuti lebih jauh oleh pemerintah Indonesia. Misalnya dengan menuntut pemberian kompensasi perang seperti yang berhasil diterima sejumlah negara  korban kekerasan perang di masa lalu.

Sementara itu Cicit Raja Sisingamgaraja XII Raja Julio Sinambela yang juga merupakan Pimpinan Yayasan Sisingamangaraja XII,  didampingi Ketua Umum Angkatan Muda Sisingamangaraja XII Paulus Sinambela menyatakan sangat setuju jika dilakukan seminar bertema ada tidaknya genosida di Tanah Batak.

“Kami mewakili keluarga Raja Sisingamangaraja mendukung digelarnyabseminar dimaksud,” tegasnya

Ia menyebut acara peringatan tahun ini menjadi rangkaian peringatan gugurnya Raja Sisingamangaraja XII di tahun 2026. Memasuki awal Januari 2026, panitia melanjutkan kegiatan dengan mengadakan lomba  cerdas cermat, lomba menulis kisah perjuangan Raja Sisingamangaraja, dan aneka lomba lainnya

Termasuk juga yang saat ini tengah diproses yaitu pembuatan film dokumenter Raja Sisingamangaraja XII, serta film animasi Raja Sisingamangaraja XII. “Pembuatan film dokumenter kerjasama dengan Kementrian Pendidikan. Sedangkan film animasi akan dibiayai Daniel Sinambela,” ucapnya.

Sementara itu Prof Dr Robert Sibarani MS sebagai dewan pengarah kepanitiaan menyambut baik tema seminar. Tema ini menurutnya hal baru yang tentu saja sangat menarik perhatian terutama para sejarawan.

“Ini harus dikaji secara mendalam karena menyangkut angka-angka dan rangkaian peristiwa. Tentu dibutuhkan data serta fakta dan bisa saja data itu adanya di negeri Belanda di Universitas Leiden. Tetapi tema ini sangat menarik dan menantang,” tegasnya.

Sekretaris Panitia Mikhail Siregar ST menginformasikan pelaksanaan seminar akan digelar 8 November 2025 di Medan. Sebelum itu akan dilakukan malam Taptu pada 16 Juni 2025 di Soposurung Balige. Taptu adalah acara malam menyambut Upacara Nasional Peringatan Gugurnya Pahlawan Nasional Sisingamangaraja XII pada 17 Juni. Seluruh rangkaian acara ini berkolaborasi dengan pemerintah daerah setempat, kemudian diadakan pagelaran budaya Batak.(rel)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *