TAPUT, KABAR24JAM – Perjuangan Pemerintah Kabupaten Tapanuli dibawah kepemimpinan Bupati Drs. Nikson Nababan, M.Si dalam peningkatan kesejahteraan masyarakatnya semakin menunjukkan arah yang benar, salah satunya adalah dengan berhasilnya Penurunan Angka kemiskinan di Kabupaten Tapanuli Utara pada tahun 2022 menjadi sebesar 8,93 persen.
Hal ini dikutip dari Berita Resmi Statistik tentang Indikator Kemiskinan Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2022 No. 03/12/1205/Th.XIII tanggal 12 Desember 2022 menyatakan, “Hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) yang dilaksanakan pada tahun 2022 menunjukkan bahwa jumlah penduduk miskin di Kabupaten Tapanuli Utara sebanyak 27,47 ribu jiwa atau sebesar 8,93 persen dari jumlah penduduk Kabupaten Tapanuli Utara. Kondisi ini memperlihatkan bahwa jumlah penduduk miskin di Kabupaten Tapanuli Utara berkurang dari jumlah penduduk miskin pada tahun 2021 sebanyak 29,72 ribu jiwa. Atau, secara persentase penduduk miskin (P0) tahun 2022 di Kabupaten Tapanuli Utara mengalami penurunan sebesar 0,79 poin dari 9,72 persen pada tahun 2021 menjadi 8,93
persen pada tahun 2022”.
Bupati Tapanuli Utara Drs. Nikson Nababan, M.Si mengatakan bahwa penurunan angka kemiskinan itu dipengaruhi secara langsung maupun tidak langsung melalui berbagai program pembangunan sebagai intervensi Pemerintah Kabupaten terhadap penyebab timbulnya kemiskinan, Tarutung, Sabtu (29/01)
“Banyak faktor yang menyebabkan kemiskinan masyarakat termasuk bahwa selama 2 tahun lebih kita mengalami pandemi covid, kita dipaksa untuk berjuang bangkit dan saya melihat perlu melakukan berbagai terobosan dalam pembenahan infrastruktur fisik maupun non fisik serta regulasi untuk mengintervensi hal tersebut. Memerdekakan desa-desa terisolir melalui listrik dan pembukaan jalan interkoneksi serta jalan usaha tani, pencetakan kolam/sawah secara gratis, pemberian bantuan bibit ternak/tanaman dan pemberian alsistan”, jelas Nikson Nababan.
“Kita juga mendorong Desa Mandiri melalui peningkatan usaha mikro kecil dan menengah atau UMKM di tingkat desa. Masa pandemi lalu pun kita tetap mendorong para pelaku UMKM untuk tetap berkarya dan berproduksi”, lanjut Bupati.
Nikson Nababan, M.Si mengatakan bahwa kedepannya perjuangan akan semakin berat sehingga butuh berbagai program yang berkesinambungan dalam menurunkan penduduk miskin di Kabupaten Tapanuli Utara akan terus dilakukan.
“Semua elemen harus bekerja, bergerak bersama-sama dan saling berkolaborasi. Program-program yang sudah berjalan harus lebih ditingkatkan agar pendapatan dan kesejahteraan masyarakat kita terus meningkat”, tambah Nikson.
Mengutip dari data BPS di atas, bahwa Nilai Garis Kemiskinan (GK) di Kabupaten Tapanuli Utara meningkat dari Rp. 437.428,- pada 2021 menjadi Rp. 466.316,- pada 2022 akibat kenaikan harga komoditas pokok yang dikonsumsi masyarakat.
“Berarti secara keseluruhan bahwa masyarakat Tapanuli Utara semakin sejahtera sepanjang tahun 2022. Meskipun GK naik, jumlah penduduk miskin yang pengeluaran perbulan dibawah GK semakin menurun. Hal ini menunjukkan sebagian besar penduduk miskin telah keluar dari status penduduk miskin. Perjuangan kita tidak cukup sampai disini aja, kita harus bisa menjadi salah satu kabupaten terdepan dan angka kemiskinan semakin rendah”, akhir penjelasan Bupati. (DCM_07)