Serang, (kabar24jam.com) – Guna mendapatkan klarifikasi ihwal perkataan Oknum Kepala Desa (Kades) Bojot, Kecamatan Jawilan, Kabupaten Serang Banten MN diduga telah melontarkan kata kurang pantas terhadap salah seorang Wartawan TintakitaNews bernama Ali Imron ketika tengah melakukan tugas Jurnalistiknya di Desa Bojot beberapa waktu lalu, hari ini Kamis 2 Oktober 2025 Redaksi TintakitaNews mengirimkan Wawancara tertulis.
Langkah tersebut dilakukan karena MN tidak pernah menjawab konfirmasi dan melakukan klarifikasi ihwal insiden yang sebenarnya terjadi sehingga saat ini menuai tanda tanya publik.
Sekretaris Redaksi TintakitaNews, Dede Sutisna mengatakan pihaknya telah melayangkan surat untuk meminta jawaban secara tertulis kepada MN selaku Kades Bojot. Hal ini, katanya, dilakukan karena ketika dikonfirmasi MN tidak pernah menjawab dan mengklarifikasi insiden yang sebenarnya terjadi.
“Kami hanya ingin memastikan dan mengetahui apa maksud dan tujuannya dan apa yang sebenarnya terjadi. Perlu kami tegaskan, Wartawan dalam mengemban tugas fungsinya dilindungi undang-undang, begitu pun hak jawab kepada narasumber jika dirasa tidak pas dalam isi pemberitaan kenapa tidak berupaya mengklarifikasi jangan malah nantinya memakai organ lain yang bukan kewenangannya dan tidak ada sangkut pautnya dengan insiden,” katanya kepada Wartawan usai melayangkan surat di Kantor Desa Bojot.
Selanjutnya Dede menegaskan, sebagai pejabat publik seharusnya MN bersikap profesional jangan seolah menghindari pertanyaan yang di berikan, karena menurutnya cara tersebut tidak akan menyelesaikan persoalan, justru malah akan menimbulkan persolan baru, terlebih beredarnya Opini Liar Publik.
“Untuk itu sekali lagi kami berharap Pak Kades Memen segera menjawab pertanyaan yang kami tanyakan jangan diam. Jika merasa benar kenapa harus risih dan menyalahkan media dan wartawan yang sedang bertugas,” tandasnya.
Diketahui sebelumnya pada tanggal 28 September 2025, Sikap tidak terpuji diduga dilakukan MN Oknum Kepala Desa, Bojot Kecamatan Jawilan, Kabupaten Serang Banten terhadap salah seorang Wartawan yang sedang melakukan peliputan di desa yang dibinanya.
Menurut keterangan, kejadian bermula Jum’at 26 September 2025 ketika Ali Imron salah seorang Wartawan dari TintakitaNews hendak melakukan Kunjungan ke kantor Desa Bojot untuk meliput kegiatan pembangunan yang bersumber dari Pemerintah melalui anggaran APBDes.
Namun sangat disayangkan, Ali Imron seolah mendapat perilaku dan ucapan tidak pantas dilontarkan oleh pejabat publik yang terkesan mencerminkan anti kritik dengan nada mengancam agar waspada dan tidak terkena imbas olehnya dampak dari pemberitaan dari wartawan yang bernaung di redaksi yang sama ketika melakukan fungsinya sebagai pewarta, padahal Wartawan sebelumnya dalam kerja Jurnalistiknya selalu mengedepankan Kode Etik sesuai Undang-undang Pers.
”Pada Jum’at pagi sekitar Pukul 10.00 WIB, saya melakukan kunjungan ke kantor Desa Bojot untuk mengetahui regulasi pengucuran anggaran desa yang terealisasi. Ada berapa titik yang dibangun dan apa saja komponen nya. Namun ketika saya sedang berbincang dengan Staf desa, tak lama kemudian Memen selaku Kepala desa (Kades) Bojot, menghampiri saya dan langsung menceritakan kisah masa lampaunya kepada saya, beliau mengatakan, saya adalah orang yang pernah depresi berat dan pernah gagal menjadi calon aparat militer,” terang Ali kepada Wartawan.
Ali mengaku heran terhadap sikap Oknum Kepala Desa yang belum diketahui maksud dan tujuannya dengan mengeluarkan kata-kata jauh dari substansi materi yang sedang digalinya untuk dijadikan produk redaksi.
”Oh, iya kamu sekarang pindah di media tinta yah, kebetulan saya dengan media TintaKitaNews itu sedang lagi agak dongkol, dan benarkah anda (Ali Imron,-red) sekarang pindah di media tinta? dan saya menjawab, iya benar emang kenapa Pak Kades,” tambah Ali menceritakan sesi perbincangan dengan Kades Bojot.
Bahkan, lanjut Ali, tidak sampai disitu Oknum Kades Bojot seakan mengancam dengan kembali mengingatkan memperlihatkan sikap yang berubah-ubah seperti hendak melakukan sesuatu terhadapnya.
”Jadi karena kamu sekarang di media tinta, saya hanya mengingatkan saja karena sikap saya ini orang nya kadang suka berubah, lagi bercanda yah, bercanda, tapi kadang kala ada saatnya sikap saya juga berubah, misalkan kalau lagi ada bata yah bata. Tapi saya juga tahu memang kamu itu orangnya baik, namun karena kamu sekarang di media tintakitanews, saya khawatir suatu saat sikap saya bisa berubah dan kamu menjadi salah satu imbasnya,” tambah Ali menceritakan sesi perbincangan bersama Oknum.
Ucapan Oknum Kades Bojot tersebut dibenarkan oleh Salah Seorang stafnya yang memang pada waktu itu sedang berbincang dengan Ali Imron yang sedang meliput. Menurut pengakuannya yang mendengar Kades Bojot berbincang kepada Ali bukan hanya dirinya melainkan ada beberapa Staf desa lain.
”Iya dengar Pak (seperti apa yang diceritakan Ali Imron), memang pas ngomong kebetulan ada saya dan beberapa Staf lainnya juga, iya memang benar bilang seperti itu (nada ancaman,-red),” singkat salah seorang stafnya desa yang enggan disebutkan namanya ketika dikonfirmasi.
Sementara Staf Redaksi TintakitaNews, Sastra Wijaya menegaskan pihaknya akan segera menindaklanjuti laporan Wartawannya ketika sedang meliput kegiatan di Desa Bojot dengan mencoba mengkonfirmasi pihak-pihak terkait.
“Maka dengan adanya dugaan ancaman terhadap wartawan kami dan demi memastikan keselamatannya, maka redaksi akan menyerahkan persoalan kepada tim hukum Tintakitanews dan kami pun akan segera berkomunikasi dengan pimpinan redaksi untuk mengambil langkah keredaksian,” ungkapnya.
Hingga berita ini diterbitkan, Wartawan masih mencoba mengkonfirmasi pihak-pihak terkait. (M.Toufik)