HUMBAHAS | kabar24jam.com
Kamis, 20 Januari 2022.
Proyek yang disinyalir dari Kementrian PUPR Tahun 2021 pembangunan Embung dilokasi Food Estate yang dilaksanakan CV.Karya Nusantara diduga banyak kurang pengawasan sehingga dugaan dilapangan asal jadi pengerjaan proyek tersebut. Pollung, 18/01/2022 Kabupaten Humbang Hasundutan.
Sesuai amatan dilapangan sangat diragukan ketahanan Embung tersebut sebagai wadah air dikarenakan saat terjadi pengecoran dinding tembok embung tersebut bercampur tanah timbunan yang dikorek sebelumnya.
Proyek tersebut juga tidak transparan anggarannya, dilokasi pengerjaan (Plank Proyek) tidak ada sehingga keterbukaan informasi terkesan ditutupi oleh oknum kontraktor alias dugaan kuat proyek siluman.
Menurut keterangan beberapa pekerja dilapangan yang tidak mau disebut namanya bahwa pekerjaan tersebut berpagu kurang lebih 34 Miliar Rupiah, akan tetapi proyek tersebut sudah jatuh tempo atau terlambat penyelesaiannya dari hari yang ditentukan.
“Ini proyek 34 Miliar, Seharusnya ini sudah rampung pada bulan 12 akhir tahun 2021 lalu. Namun dikarenakan cuaca kurang baik sehingga keterlambatan pada pengangkutan bahan, sangat sulit diakibatkan jalan becek dan sering alat pengangkut nyangkut dijalan ” Ujarnya.
Disinggung sebagai konsekuensi dari pekerjaan tersebut akibat jatuh tempo, Dia menjelaskan akan membayar Tuntutan Ganti Rugi (TGR). “Yang saya tau pak katanya TGR, kalau tidak salah 27 Juta Rupiah per harinya akibat dari keterlambatan penyelesaiannya” Terangnya.
Disamping itu juga masyarakat sangat resah akibat dari jalan utama menuju proyek tersebut merupakan jalan petani yang sudah menahun, sekarang sudah rusak parah dan kurang diperhatikan oleh pihak kontraktor, sebagaimana warga setempat mengatakan kepada pihak kontraktor agar di suguhkan batuan disetiap jalan yang potensi lumpur pada musim hujan, namun tidak di indahkan atau hanya didengar tanpa ada perbuatan.
“Kami sudah berulangkali meminta agar kiranya pihak kontraktor lebih memperhatikan kondisi jalan yang sudah rusak, namun reaksi dari mereka tidak ada, jadi bagaimanalah ini?, nantinya kita stop dibilang tidak pro pembangunan, lagian katanya pekerjaan itu sudah jatuh tempo, “Ucap Marbun.
Ditanya soal untuk selanjutnya gerakan masyarakat setempat untuk jalan itu agar diperbaiki, “Harapan kami (warga) kepada pihak kontraktor kiranya agar lebih mementingkan keluhan kami ini, sudikiranya memberikan perhatiannya demi kelancaran semua, baik kami petani dan pekerjaan kalian berjalan lancar , “Terang Mereka.
Hingga turunnya berita ini pihak pelaksana pekerjaan embung air tersebut tidak menjawab ketika dihibungi wartawan via WhatsApp yang mempertanyakan sejauh mana yang telah diselesai dikerjakan proyek embung tersebut dan tanggapan pihak kontraktor soal perbaikan kerusakan jalan menuju lokasi akibat dari proyek embung air. ( HBN )