Ada Apa Kades Bojot Masih Seolah Bungkam Terkait Dugaan Pengancaman Kepada Wartawan

Ada Apa Kades Bojot Masih Seolah Bungkam Terkait Dugaan Pengancaman Kepada Wartawan
Foto/ist.

Serang, (kabar24jam.com) – Pernyataan dugaan pengancaman yang dilakukan Kepala desa (Kades) Bojot, Kecamatan Jawilan Memen Suryaman kepada Ali Imron, Wartawan TintakitaNews masih menjadi sorotan publik. Pasalnya, semenjak kejadian sampai saat ini sudah beberapa kali wartawan berupaya mengonfirmasi melalui sambungan telepon dan  mendatangi kantornya bahkan wawancara tertulis telah dilayangkan namun sang oknum masih saja bungkam.

Spekulasi seakan menjadi nyata ketika beberapa waktu lalu Memen sempat mengakui jika memang dirinya sempat mengalami gangguan mental akibat tidak lulus menjadi abdi negara sehingga akhirnya berimbas kepada Ali Imron yang sedang melakukan tupoksinya sebagai jurnalis.

Ketua APDESI Kecamatan Jawilan ketika dikonfirmasi ihwal insiden tersebut mengaku bingung karena Kades Bojot memang susah diberi masukan.

‎”Saya di jalan baru pulang dari sukabumi, Saya ge bingung mun ngng jeng bojot pinter tein enyana mah (saya bingung kalau memberikan masukan dengan Kades Bojot Memen Suryaman karena selalu merasa pintar,-red),” katanya melalui pesan WhatsApp, Selasa (30/9/2025).

Diketahui kejadian bermula Jum’at 26 September 2025 ketika Ali Imron salah seorang Wartawan dari TintakitaNews hendak melakukan Kunjungan ke kantor Desa Bojot untuk meliput kegiatan pembangunan yang bersumber dari Pemerintah melalui anggaran APBDes.

‎Namun sangat disayangkan, Ali Imron seolah mendapat perilaku dan ucapan tidak pantas dilontarkan oleh pejabat publik yang terkesan mencerminkan anti kritik dengan nada mengancam agar waspada dan tidak terkena imbas olehnya dampak dari pemberitaan dari wartawan yang bernaung di redaksi yang sama ketika melakukan fungsinya sebagai pewarta, padahal Wartawan sebelumnya dalam kerja Jurnalistiknya selalu mengedepankan Kode Etik sesuai Undang-undang Pers.

‎”Pada Jum’at pagi sekitar Pukul 10.00 WIB, saya melakukan kunjungan ke kantor Desa Bojot untuk mengetahui regulasi pengucuran anggaran desa yang terealisasi. Ada berapa titik yang dibangun dan apa saja komponen nya. Namun ketika saya sedang berbincang dengan Staf desa, tak lama kemudian Memen selaku Kepala desa (Kades) Bojot, menghampiri saya dan langsung menceritakan kisah masa lampaunya kepada saya, beliau mengatakan, saya adalah orang yang pernah depresi berat dan pernah gagal menjadi calon aparat militer,” terang Ali kepada Wartawan.

‎Ali mengaku heran terhadap sikap Oknum Kepala Desa yang belum diketahui maksud dan tujuannya dengan mengeluarkan kata-kata jauh dari substansi materi yang sedang digalinya untuk dijadikan produk redaksi.

‎”Oh, iya kamu sekarang pindah di media tinta yah, kebetulan saya dengan media TintaKitaNews itu sedang lagi agak dongkol, dan benarkah anda (Ali Imron,-red) sekarang pindah di media tinta? dan saya menjawab, iya benar emang kenapa Pak Kades,” tambah Ali menceritakan sesi perbincangan dengan Kades Bojot.

‎Bahkan, lanjut Ali, tidak sampai disitu Oknum Kades Bojot seakan mengancam dengan kembali mengingatkan memperlihatkan sikap yang berubah-ubah seperti hendak melakukan sesuatu terhadapnya.

‎”Jadi karena kamu sekarang di media tinta, saya hanya mengingatkan saja karena sikap saya ini orang nya kadang suka berubah, lagi bercanda yah, bercanda, tapi kadang kala ada saatnya sikap saya juga berubah, misalkan kalau lagi ada bata yah bata. Tapi saya juga tahu memang kamu itu orangnya baik, namun karena kamu sekarang di media tintakitanews, saya khawatir suatu saat sikap saya bisa berubah dan kamu menjadi salah satu imbasnya,” tambah Ali menceritakan sesi perbincangan bersama Oknum.

Sementara itu, Ucapan Oknum Kades Bojot tersebut dibenarkan oleh Salah Seorang stafnya yang memang pada waktu itu sedang berbincang dengan Ali Imron yang sedang meliput. Menurut pengakuannya yang mendengar Kades Bojot berbincang kepada Ali bukan hanya dirinya melainkan ada beberapa Staf desa lain.

‎”Iya dengar Pak (seperti apa yang diceritakan Ali Imron), memang pas ngomong kebetulan ada saya dan beberapa Staf lainnya juga, iya memang benar bilang seperti itu (nada ancaman,-red),” singkat salah seorang stafnya desa yang enggan disebutkan namanya ketika dikonfirmasi.

‎Berkaitan dengan hal tersebut, sebelum berita ini dimuat, sampai detik ini awak Media masih mengonfirmasi Oknum Kepala Desa Bojot dangan mengirimkan pesan melalui WhatsApp dan menghubungi Via telepon selulernya, namun sayangnya Kades Bojot belum juga memberikan klarifikasi atas pernyataannya tersebut. (Tim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *