‎Mahasiswa KKN UNIMED 2025 Tingkatkan Potensi Wisata dan Budaya Desa Tomok

‎Mahasiswa KKN UNIMED 2025 Tingkatkan Potensi Wisata dan Budaya Desa Tomok
Mahasiswa Unimed saat mengabadikan momen foto bersama. (Foto/ist)

Samosir, (kabar24jam.com) – Desa Tomok Parsaoran, Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir, yang terletak di tepian Danau Toba, menyimpan pesona alam dan kekayaan budaya Batak Toba yang menjadi daya tarik wisatawan. Namun, pengelolaan desa wisata ini masih menghadapi sejumlah tantangan.

‎Mahasiswa Unimed saat KKN mengabadikan momen foto bersama di Desa Tomok. 

Menjawab kebutuhan tersebut, mahasiswa Universitas Negeri Medan (UNIMED) hadir melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN) selama kurang lebih 40 hari. Kehadiran mereka difokuskan untuk mendukung masyarakat dalam mengembangkan potensi wisata, membangun kesadaran lingkungan, serta meningkatkan kualitas pendidikan di desa.



‎Barcode Video KKN Mahasiswa Unimed. 

Berbagai kegiatan dirancang agar menyentuh aspek pariwisata, kebersihan, pendidikan, kesehatan, hingga budaya. Di antaranya:

‎1. Promosi Wisata melalui Media Sosial – Mahasiswa membuat konten kreatif berupa foto, artikel, dan video dokumenter untuk memperkenalkan destinasi unggulan.


‎2. Pembuatan Tempat Sampah Terpilah – Sebanyak 3 unit tempat sampah organik dan non-organik dibangun untuk mendukung gerakan hidup bersih.


‎3. Peta Wisata Desa – Dipasang di titik strategis untuk memudahkan wisatawan menjelajah objek wisata.


‎4. Mengajar di Sekolah – Mahasiswa membantu guru mengajar tiga kali seminggu.


‎5. Rumah Belajar – Kelas tambahan bagi anak-anak desa berlangsung dua kali seminggu.


‎6. Pembangunan Taman Desa – Dua taman baru di Balai Desa dan Taman PKK memperindah lingkungan sekaligus menjadi ruang hijau.


‎7. Senam Sehat Lansia – Dilaksanakan rutin setiap Rabu pagi.


‎8. Gotong Royong Mingguan – Pembersihan jalan dan area wisata bersama warga.


‎9. Pembangunan Gapura dan Umbul-Umbul – Mempercantik desa, khususnya menyambut HUT RI.


‎10. Perancangan Lomba 17 Agustus – Memeriahkan perayaan HUT ke-80 RI dengan melibatkan seluruh warga.


‎11. Plang Edukasi Sampah – Papan ajakan menjaga lingkungan dipasang di beberapa titik desa.


‎12. Program “Desa Tanpa Sampah” – Sosialisasi pentingnya pengelolaan sampah berkelanjutan.


‎Program-program tersebut memberikan dampak nyata bagi desa:

‎Lingkungan lebih bersih dan tertata.

‎Identitas desa wisata semakin kuat berkat peta wisata, gapura, taman, serta promosi digital.

‎Anak-anak mendapat tambahan ilmu melalui sekolah dan rumah belajar.

‎Kesehatan lansia meningkat dengan kegiatan senam rutin.

‎Kebersamaan warga kian erat lewat gotong royong dan perayaan HUT RI.

‎Kepala Desa Tomok Parsaoran menyambut baik seluruh kegiatan mahasiswa dan berharap semangat yang ditanamkan dapat terus dilanjutkan masyarakat.

‎Pada penutupan program, mahasiswa bersama warga menggelar acara perpisahan sederhana. Dalam suasana haru, warga menyampaikan apresiasi, sementara mahasiswa mengaku banyak belajar dari kehidupan desa.

‎“Selama KKN, kami sadar bahwa membangun desa bukan hanya soal infrastruktur, tetapi juga tentang kebersamaan, kearifan lokal, dan kepedulian pada lingkungan. Semoga program ini dapat terus dijaga oleh masyarakat,” ungkap salah satu mahasiswa.

‎Meski masa KKN telah berakhir, jejak pengabdian mahasiswa meninggalkan manfaat nyata. Harapan besar tertuju pada pemerintah desa dan masyarakat untuk melanjutkan program-program tersebut, sehingga Desa Tomok Parsaoran dapat terus berkembang sebagai destinasi wisata unggulan Danau Toba yang indah, berbudaya, dan berwawasan lingkungan. (F_01)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *