Lantik 14 Bunda PAUD Kecamatan dan 213 Bunda PAUD Desa Se-Kabupaten Tapanuli Utara

Lantik 14 Bunda PAUD Kecamatan dan 213 Bunda PAUD Desa Se-Kabupaten Tapanuli Utara
Bunda PAUD Kab. Tapanuli Utara Satika Simamora, SE. MM saat memberikan sambutan. (Foto/dok).

Taput, (kabar24jam.com) – “Cintailah seluruh anak-anak usia dini sebesar cintamu kepada anak kandungmu sendiri. Sebagai istri Kepala Desa anda diposisi sentral sebagai seorang ibu yang perannya harus sensitif terhadap hal hal yang mengacu kepada perkembangan anak di desa masing-masing untuk melahirkan generasi Indonesia yang unggul di masa depan”, ucap Satika Simamora.

Hal ini disampaikan oleh Bunda PAUD Kabupaten Tapanuli Utara Satika Simamora, SE, MM pada saat melantik 14 Bunda PAUD Kecamatan dan 213 Bunda PAUD Desa se-Kabupaten Tapanuli Utara masa bakti 2023-2024, bertempat di Sopo Partungkoan Tarutung, Jumat, (24/11).

Turut hadir pada kesempatan tersebut Bupati Tapanuli Utara Dr. Drs. Nikson Nababan, M.Si yang diwakili oleh Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Bahal Simanjuntak, kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bontor Hutasoit, Camat se-kabupaten Tapanuli Utara, Lurah dan Kepala Desa se-kabupaten Tapanuli Utara, tokoh pemerhati pendidikan, Pengurus Ikatan Guru Taman Kanak-kanak Indonesia(IGTKI) dan pengurus Perhimpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia (Himpaudi).

Bunda PAUD kabupaten Tapanuli Utara Satika Simamora, SE, MM mengatakan bahwa peran Bunda PAUD sebagai simbol yang artinya tokoh sentral, dimana kita sudah menjadi sosok atau tokoh yang menjadi panutan di lingkungan kita.

“Selamat untuk Bunda PAUD yang sudah dilantik hari ini, dengan dilantiknya kita hari ini, kita dituntut untuk menjadi sosok panutan yang mampu mengayomi anak-anak di lingkungan kita seperti anak sendiri. Bagaimana masyarakat kita juga senang dengan kehadiran terlihat dari perbuatan kita. Membangun komunikasi dari pemangku kepentingan, tokoh masyarakat, pelayanan gereja dan pelayanan public yang ada di lingkungan kita”.

Bunda PAUD Satika Simamora mengatakan bahwa untuk mendapatkan gelar Bunda PAUD sangat susah, untuk itu pertahankan Bunda PAUD mu sebelum di rebut orang lain”, ucap Satika Simamora.

“Konsep PAUD yang benar adalah mengenalkan anak-anak bagaimana belajar sambil bermain itu juga terlahir dari anak yang sehat dan nutrisi yang cukup. Untuk itu anak harus sehat dan dapat bermain sambil belajar agar anak juga mendapat mental yang baik. Maka tugas Bunda PAUD pastikan semua anak-anak di desa kita untuk hidup sehat nutrisi cukup. Itu tugas seorang ibu harus sensitif melihat anak-anak di desa mengenai kesehatan dan mencari solusi untuk kebaikan anak-anak di desa. Kita yang dipilih oleh pemerintah dan kita harus mampu memanfaatkan kesempatan itu dengan menebar kasih dan cinta kepada semua orang terutama anak-anak di lingkungan kita”, tambah Satika.

“Sudah 10 tahun kita bersama semoga ada hal-hal positif yang bisa bunda-bunda ambil dari saya dan diterapkan itu di daerah kita semua dan berperan aktiflah untuk melakukan hal-hal yang baik untuk kebaikan desa dan kebaikan generasi emas 2045 di Indonesia kita tercinta”, tutup Satika Simamora.

Dalam sambutan Bupati tapanuli Utara menjelaskan bahwa tugas Bunda Paud di Desa ada 5 adalah yaitu sebagai pengembangan motivasi, Penanaman dasar-dasar keimanan, pembentukan dan pembiasan perilaku, pengembangan pengetahuan dan keterampilan dan pengembangan potensi.

“Untuk mencapai generasi emas 2045 maka kita harus mampu membuat generasi kita menjadi generasi yang sehat dan bernutrisi dengan mengacu kepada 5 point penting tersebut. Semoga yang kita cita-citakan hari ini mampu membawa hasil yg baik untuk PAUD yang baik dan berkualitas”, ucap Bahal Simanjuntak.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bontor Hutasoit dalam laporannya mengatakan Selamat dan Sukses kepada 14 Bunda PAUD kecamatan dan 213 Bunda PAUD desa dan kelurahan se-kabupaten Tapanuli Utara yang telah dilantik hari ini.

“Bunda PAUD perlu menindaklanjuti segala arahan dan 10 program demi kemajuan pendidikan di Tapanuli Utara, khususnya Program ‘Transisi PAUD ke SD yang menyenangkan’, karena anak PAUD tidak perlu lagi dibebankan dengan ilmu pengetahuan yang mengharuskan membaca, menulis dan berhitung (Calistung) tetapi mereka harus diberi ilmu pra membaca, pra menulis dan pra berhitung, itu yang kita harapkan layanan pendidikan dan layanan pengasuhan dan layanan perlindungan, layanan kesejahteraan dan layanan Kesehatan”, akhir laporan Kadis Bontor Hutasoit. (DCM_07)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *