KKN di Samosir, 11 Mahasiswa ITBI Bantu Desa Bersihkan Danau Toba

 

Samosir|Kabar24Jam.com

Sebanyak 11 mahasiswa Institut Teknologi dan Bisnis Indonesia membaur dengan warga desa membersihkan tanaman eceng gondok di perairan Danau Toba.

Aksi para mahasiswa yang tengah menjalani Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Tanjung Bunga, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir mendapat apresiasi dari Kepala Desa Lasper B Sitanggang yang memotori kegiatan tersebut, Jumat (20/9/2024).

Pembersihan tanaman eceng gondok tak hanya membuat kawasan perairan Danau Toba di pesisir Desa Tanjung Bunga menjadi indah. Lebih dari itu tanaman tersebut juga diolah menjadi pupuk kompos organik sehingga memiliki nilai ekonomi

Proses pengolahan tanaman eceng gondok pertama sekali dilakukan dengan menghancurkan tanaman tersebut menggunakan mesin penghancur. Setelah eceng gondok berbentuk bubur barulah dilakukan permentasi.

Pembersihan eceng gondok dari perairan Danau Toba dilakukan secara rutin guna mencegah kerusakan ekosistem. Pembersihan dilakukan dengan alat sederhana, yakni kapal tongkang.

Menurut Kepala Desa tanaman eceng gondok juga merusak keindahan danau yang merupakan destinasi wisata kelas dunia itu.

“Danau Toba merupakan danau vulkanik terbesar dan terindah di dunia. Destinasi wisata ini harus sama-sama kita jaga keindahannya,” ucap Sitanggang.

Dijelaskan, upaya pembersihan sekaligus pengolahan eceng gondok akan terus dilakukan oleh kantor desa bersama ibu-ibu PKK dan warga setempat.

“Kami berterima kasih kepada para mahasiswa ITBI yang telah ikit melakukan pembersihan dan pengolah eceng gondok menjadi pupuk kompos organik,” ujar Sitanggang.

Adapun para mahasiswa ITBI yang tengah melakukan KKN di Desa Tanjung Bunga seluruhnya berasal dari jurusan Sistem Informasi. Mereka adalah
Dani Elvan Sinaga, Putri Siringoringo, Ayu Magdalena Manurung, Mitha Silalahi, Pebry Tambunan, Stefanus Tampubolon, Delfia, Ayu Wandira Sakoan, Christian Rumahorbo, Juniarta Simalanggo, Jonathan Panggabean. Mereka menjalani kegiatan KKN di desa tersebut selama empat bulan.

Berbagai kegiatan yang dilakukan antara lain memberi bimbingan belajar kepada para pelajar dan membantu aparat desa dalam berbagai kegiatan. (Jonathan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *