LABURA, KABAR24JAM – Kembali Darwin Marpaung selaku Sekretaris Daerah Jam’iyah Batak Muslim Indonesia (DPD JBMI) Kabupaten Labuhanbatu Utara Angkat Bicara perihal nasib rakyat yang sangat membutuhkan fasilitas melintas dari perusahaan perkebunan PT CSIL dan AKW. Hal itu dikatakan nya melalui pesan WhatsApp-Nya yang dihubungi Media ini pada hari Senin (21/11/2022).
Dikatakannya, mengingat pentingnya fasiltas melintas bagi masyarakat dan pedagang serta lainnya di dua perkebunan milik PT AKW dan PT. CSIL sebaiknya para pemangku kebijakan di Pemerintahan Kabupaten Asahan dan Labuhanbatu Utara sebaiknya mengambil langkah-langkah.
“Kami berharap kepada pemerintah daerah kabupaten Labuhanbatu Utara dan Kabupaten Asahan dapat bekerjasama dalam hal ini memanggil pihak perusahaan mendudukkan persoalan ini. Masyarakat dan Pemerintahan di Khusus nya kecamatan Kualuh Leidong dan sekitarnya sangat berharap diperbolehkan boleh melintas di area perkebunan ini. dan selayak dan sepatutnya pula bagi pihak perusahaan harus memberikan ijin bagi masyarakat yang melintas di perkebunan tersebut. apa lagi jika barang yang di angkut itu merupakan kebutuhan pokok bagi masyarakat Kualuh Leidong. Contoh nya minyak yang dibawa oleh para along-along yang menjajakannya ke Masyarakat Kualuh Leidong, sepengetahuan kami sebagian minyak itu diperuntukkan untuk nelayan tradisional yang mata pencariannya hanya melaut”. Ujarnya.
Ditambahkannya lagi, bahwa dalam hal ini kami mengajak masyarakat Kualuh Leidong agar membuat permohonan bersama-sama kepada pemerintah daerah Muspida Kab. Asahan dan Labura agar masalah melintasi jalan dari dua perusahaan perkebunan ini dapat terselesaikan. kami yakin dalam hal ini pasti ada solusi yang bisa disepakati.
“Saya berharap kepada pihak perusahaan agar tidak mempertahankan Ego dengan tidak memberikan fasilitas melintas kepada masyarakat. Dan alangkah baik nya jika kehadiran perusahaan itu bermanfaat bagi masyarakat. dan salah satu manfaat yang kita maksud salah satunya ialah memberikan ijin melintas kepada masyarakat. Dan cukup lah Kejadian keterlambatan Ambulance kemarin yang hendak membawa pasien berobat terhalang palang dan akhirnya meninggal dunia. Cukup lah itu saja yang terjadi kami berharap tidak ada lagi terjadi seperti hal itu.
Betapa miris nya jika perusahaan tidak memberikan akses jalan melintasi perkebunan kecuali yang melintasi tadi membawa truk berat dan bermuatan yang melebihi kapasitas. Ini hanya masyarakat pengguna roda dua dan mobil pribadi dan kebanyakan mobil pribadi yang melintas itu pejabat pemerintah yang juga dalam rangka mengurus masyarakat.
Kami sangat berharap hal ini segera terselesaikan dengan cepat. Kepada kawan-kawan yang mau bekerjasama ayo kita bersatu dan menyatukan suara menyikapi hal ini agar tidak lagi berlarut larut yang akibatnya masyarakat Kualuh Leidong yang sangat merasakan dampaknya”. Sebutnya. (Tim)