Medan, Kabar24jam.com – Pedagang beras di pasar tradisional kecipratan untung dari kasus beras oplosan yang ditemukan di ritel modern.
Keuntungan itu salah satunya dirasakan oleh Aan, pedagang beras di Pasar Kampung Lalang, Sunggal, Medan. Ia mengatakan kiosnya mulai didatangi konsumen yang sebelumnya biasa membeli beras di ritel modern, Rabu (6/8).
Banyak yang datang ke toko karena di infonya beras di Pasar Modern kosong, sehingga beralih ke pasar tradisional, walaupun tidak signifikan, tapi tidak terpengaruh dengan isu beras oplosan. Dan beras kami di datangkan dari Aceh, jenis medium.
“Masyarakat banyak yang datang ke toko karena infonya beras di pasar modern kosong dan beralih ke pasar tradisional meskipun tidak siginifikan, namun tidak terpengaruh dengan isu beras oplosan”jelasnya.
Pedagang dari toko lain yang tidak mau disebutkan namanya menyatakan bahwasanya stok beras cukup, ini baru datang 1 truk, sedang di turunkan dan isu beras oplosan berpengaruh dengan meningkatnya konsumen, walaupun tidak banyak, karena banyak juga pedagang beras di pasar Kampung Lalang ini.
Sementara itu, sebagian konsumen berbagi cerita alasan mereka memilih belanja beras di pasar tradisional dibandingkan ritel modern, karena bisa membeli dalam jumlah sedikit atau eceran, dan bisa melihat langsung kualitas beras yang dijual secara eceran. Dan kalau beli di ritel atau pasar modern kita gak bisa ngecer.
Sementara itu salah seorang konsumen pak Juanda, lebih senang belanja di pasar tradisional di banding pasar modern, karena pasti harganya murah dan gak bisa ngecer.
Fenomena beras oplosan marak belakangan ini. Beras oplosan marak beredar di toko ritel.
Satgas Pangan Polri sebenarnya menyatakan tidak akan menarik beras yang diduga oplosan dari peredaran. Mereka hanya meminta produsen menurunkan harga sesuai kualitas beras.
Kementerian Perdagangan (Kemendag) juga meminta produsen tidak menarik beras diduga oplosan dari pasaran. Hal itu dilakukan guna mencegah kelangkaan beras di masyarakat.
“Yang jelas pemerintah tidak minta menarik. Pemerintah hanya minta supaya ritel modern menyesuaikan harga terhadap komoditas beras yang tidak sesuai takaran kemarin dan mutunya juga,” ucap Direktur Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga (PKTN) Kemendag, Moga Simatupang.(*)