GAYO LUES | kabar24jam.com
Jumat, 11 Februari 2022.
Balai Pelatihan Pertanian (BPP) Jambi gelar Pelatihan Pemberdayaan Alternatif Kawasan Rawan dan Rentan Narkotika dan Perkusor, bagi Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dari Dinas pertanian (Distan) Kabupaten Gayo Lues. Tema yang diangkat tentang Budidaya tanaman Kopi . Direncanakan kegiatan berlangsung selama 3 hari, terhitung 10- 12 Februari 2022.
Pelatihan yang diikuti sebanyak 30 Orang peserta Penyuluh Pertanian Lapangan tersebut dibuka langsung oleh Kepala dinas Pertanian Kabupaten Gayo Lues Said Bahktiar, S. Pi, di Aula Distan, Kamis (10-2/22), dengan dihadiri Kepala BPP Jambi diwakili Hidayat dan beberapa stafnya serta Kepala Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Gayo Lues, Fauzul Iman, S.T, M. Si.
Disampaikan Kadis pertanian Gayo Lues Said Bahktiar, S. Pi, di kabupaten Gayo Lues masyarakatnya rata-rata berprofesi sebagai petani, dengan beragam jenis tanaman yang dibudidayakan, baik tanaman hortikultura, palawija dan peternakan, juga sangat patut diduga masih ada petani menanam ganja di lahan tertentu.
Dengan Demikian Kata Kadis Pertanian, Pelatihan Pemberdayaan Alternatif Kawasan Rawan dan Rentan Narkotika dan Perkusor tentang Budidaya tanaman Kopi sangat cocok dilakukan di Gayo Lues, sebab tanaman kopi memiliki potensi sebagai tanaman pengganti ganja yang selama ini sering dibudidayakan oleh para petani yang berjuluk negeri seribu bukit ini.
“Apa yang diterima penyuluh usai pelatihan ini nantinya diharapkan bisa ditransfer kepada para petani di wilayah kerja masing-masing sehingga mindset petani bisa berubah”, ucap Said Bakhtiar, S. Pi.
Kadis pertanian itu juga mengucapkan rasa terima kasihnya kepada Panitia pelaksanaan pelatihan, lantaran sudah memilih para Penyuluh Gayo Lues sebagai peserta latihan yang ilmunya nanti bisa di transfer kepada para petani binaan.
Selain itu, sebagai penyelenggara pelatihan Hidayat juga menyampaikan bahwa Balai Pelatihan Pertanian sudah bekerja sama dengan BNN nasional dalam hal melaksanakan tugas guna untuk merubah Mindset petani agar terhindar dari bahaya narkotika, tentunya melalui sektor pertanian, meskipun kali ini tidak menyentuh langsung kepada petani setidaknya dapat memfasilitasi para petugas lapangan itu dalam mengadopsi teknologi pertanian yang nantinya disampaikan kepada para petani binaan.
Lebih lanjut dia menjelaskan,mengalihkan tanaman terlarang merupakan tugas besar bagi instansi terkait seperti BNN dan BPP sehingga Pelatihan Pemberdayaan Alternatif Kawasan Rawan dan Rentan Narkotika perlu dilakukan seperti di Gayo Lues.
Dalam merubah mindset petani tentu peran penyuluh sangat diperlukan, memberikan pemahaman kepada pelaku budidaya tentang tanaman alternatif agar lebih unggul dari tanaman yang dilarang pemerintah.
Kopi dianggap sebagai salah satu tanaman Pengganti ganja.
Kepada Para Penyuluh Pertanian tersebut hidayat juga berharap agar bisa menggaet dan merekrut para petani milenial demi untuk masa depan pertanian di Kabupaten Gayo Lues. ( K24/AVID )